Title : Love Story
Author : Nurzaita (@AiYmm257_)
Genre : Romance
Length : Oneshoot (Ficlet)
Rate : PG 15
Main Cast :
- Cho Kyuhyun – Super Junior
- Seo Joohyun – Girls’ Generation
A/N : Gak tau kenapa tiba-tiba saya lagi pengen buat FF SeoKyu! Agak GAJE sih, bikinnya aja cuma satu jam ._.
***
Seohyun POV
Aku menoleh kebelakang dan menarik napas lega. Sangat lega. Hari ini
aku tidak bertemu dengan orang menyebalkan dan kurang kerjaan itu! Huh!
Senangnya. Kau tahu? Dia selalu membuntutiku kemanapun aku pergi, selalu
merusak moodku dan mengacaukanku setiap hari karena tingkahnya yang
—menurutku— sangat konyol, aneh dan berlebihan. Cukup kalian sebut orang
itu sebagai penggemarku yang paling gila.
Ah, perkenalkan aku Seohyun, umurku dua puluh dua empat tahun dan aku
bekerja sebagai pelayan di cafe yang berada didaerah gangnam. Aku
lulusan SMA dan aku tidak kuliah. Kenapa? Karena keluargaku tidak mampu
membiayainya dan aku tidak mau merepotkan kedua orangtuaku dan maka dari
itu setelah selesai SMA aku langsung bekerja, setidaknya jika aku
bekerja aku tidak lagi merepotkan kedua orantuaku.
“Chagiya~”
DEG. Suara itu.
Oh God, baru saja aku merasa senang karena orang gila itu tidak mengikuti dan sekarang? Mati kau Seohyun!
Aku membalikkan tubuhku malas dan menatap seorang namja dengan
melototkan kedua mata dan menatap garang kearahnya. “Ya! Jangan
memanggilku seperti itu, namja babo! Dasar penggangu!” bentakku padaku.
Namja itu cengengesan dan menatapku dengan senyumannya —yang
menurutku sangat menjijikkan— itu. “Ah, chagi~ aku kan merindukanmu.
Jeongmal bogoshipoyo.” namja itu mengedipkan sebelah matanya padaku.
Aku menatapnya dengan pandangan tak suka. Apalagi melihatnya
mengedipkan mata seperti itu. Aish, membuatku merinding saja! Dasar
namja genit! “Pergi kau, babo! Hush, hush..” aku mendorongnya kasar agar
menjauh dariku. Aku kembali melanjutkan langkahku menuju rumah dan
tidak menghiraukannya yang terus mengikuti dan memanggil namaku.
Oke, namja itu Kyuhyun. Cho Kyuhyun. Dulu dia sunbaeku tapi aku malas
memanggilnya sunbae. Dia kan namja babo! Huh! Dia sangat menyukai sejak
aku pertama kali masuk SMA disana dan sampai sekarang dia pun masih
menyukaiku. Memangnya dia tidak bosan? Huh! Sudah berapa kali kutolak
perasaannya? Dasar namja kurangkerjaan!
“Seohyunie~” tiba-tiba namja itu meraih lenganku dan bergelanyut manja disana.
Aku tersentak kemudian langsung mendorong tubuhnya dan menoyor kepalanya. “Ya! Apa yang kau lakukan namja babo!” bentakku lagi.
“Bersikaplah sedikit manis pada namjachingumu ini.” katanya.
Aku membelalakkan mataku dan menatapnya dengan tatapan marah. “Sejak
kapan aku jadi yeojachingumu? Huh? Jangan terlalu banyak berharap, namja
babo!” kataku dengan nada tinggi.
Namja itu tidak menghiraukanku dan menatapku intens. “Sejak
sekarang!” kata Kyuhyun dengan seringai khasnya dan mendekat padaku
lalu…
CHU~
Mataku terbelalak!
Dia menciumku! Dia! Kyuhyun! Cho Kyuhyun! Namja babo!
Kudorong tubuhnya kasar dan kembali menoyor kepalanya. “Ya! Apa yang kau lakukan!”
“Ayo kita pacaran!” katanya dengan bersemangat.
“Cih, jangan berharap, babo! Aku tidak sudi dan sampai kapanpun tidak
akan sudi menjadi yeojachingumu!” untuk kesekian kalinya aku
membentaknya.
“Kata siapa? Kau pasti mau menjadi yeojachinguku.” Kyuhyun berkata sambil mencolek-colek daguku dengan genit.
Aku kembali merinding dengan kelakuannya. Baiklah kali ini aku tidak
menghiraukannya. Biarkan saja dia mengikuti dan memanggil-manggil namaku
seperti orang gila. Ha? Seperti? Tidak! Tidak! Dia memang gila! Dia
sudah gila! Ya Tuhan, salah apa hambamu ini sehingga kau memberikan
namja yang gila itu sebagai pengganggu hidupku?
“Seohyunie~”
Aku terus melangkah melewati gang kecil yang menuju kerumahku tanpa menanggapinya. Muak!
***
“Eonnie, kau tidak makan malam?”
Aku menolehkan kepalaku dan mendapati Eunmi —yeodongsaengku— tengah
berdiri diambang pintu. Aku menatapnya sebentar lalu memalingkan wajahku
dan menggeleng. “Ani, aku masih kenyang.” jawabku.
Eunmi tidak menjawab dan menutup pintu.
Kududukkan tubuhku ditepi tempat tidurku yang berbahan kayu. Tidak
ada kasur, tidak ada bantal dan guling, yang ada hanya kayu dengan
ukuran lebar. Ya, inilah kehidupanku. Cukup susah. Tetapi tidak apa, aku
bersyukur dan merasa beruntung karena masih memiliki tempat tinggal.
Aku beranjak dan menuju jendela kamar dan membukanya. Ingin melihat
bulan dan bintang yang —siapa tahu saja— memancarkan sinarnya pada bumi.
Aku membuka jendela dan aku mendapati sebuah penampakan buruk disana.
Mungkin karena kaget aku langsung melayangkan tanganku dan mendorong
jendelaku kedepan untuk dibuka lalu dengan gerakan kilat aku kembali
menutupnya. DEG. Itu tadi apa ya? Kenapa munculnya tiba-tiba?
“Aduh…”
Aku mulai merinding mendengar suara seseorang sedang mengaduh diluar
sana. Setelah sepuluh detik aku baru sadar akan sesuatu. Suara itu?
Dengan gerakan cepat aku kembali membuka jendela dan melihat seseorang
yang terduduk ditanah. Aku memicingkan mataku dan beberapa detik
kemudian.
“Huahahahaha, rasakan itu, Cho Kyuhyun! Makanya berhentilah menganggu hidupku!”
Aku tertawa puas begitu sadar namja itu adalah Kyuhyun. Namja itu
sedang memegangi wajahnya dengan kedua tangan. Hidungnya berharah,
pipinya terdapat goresan yang membuat darah segar mengalir dari sana,
tangannya pun terluka. Ah, aku tidak peduli salah siapa mengangguku dan
mendatangi rumahku malam-malam seperti ini. Rasakan itu Cho Kyuhyun!
“Ya! Kenapa kau menertawakanku? Harusnya kau datang kemari lalu
menobati lukaku dan bertanya apakah aku baik-baik saja seperti yang ada
dalam drama-drama.” protes namja itu.
“Jangan harap, Cho Kyuhyun! Aku masih waras!” kataku masih tersenyum puas.
“Ya! Kau—”
“Selamat bersenang-senang dengan kesialanmu, Tuan Cho!”
Setelah berkata seperti itu kututup jendelaku dan menguncinya. Huh!
Niatku yang awalnya ingin menikmati keindahan malam terpaksa tertunda
gara-gara namja babo itu! Mataku berhenti pada sosok Eunmi yang —entah
sejak kapan— sudah duduk diatas tempat tidur dengan sebuah piring berisi
makanan didepannya.
“Eunmi? Sejak kapan kau berada disini?” tanyaku heran.
“Ayo kita makan bersama.” katanya sambil mengangkat dua buah sendok
dikedua tangannya. Aku terkekeh melihatnya. Ya, yeodongsaengku itu
memang suka berbagi. “Ngomong-ngomong kau apakah tadi Kyuhyun Oppa?”
lanjutku.
Aku menatap Eunmi malas. “Biarkan saja namja babo itu! Dia baru saja
mendapat hadiah tidak terduga dariku. Hahaha…” kataku sambil tertawa.
“Dan panggilanmu padanya tadi. Kyuhyun Oppa? Cih, sama namja itu tidak
pantas kau sebut Oppa. Dia terlalu tua untukmu jadi panggil dia Ahjussi
saja.” lanjutku.
***
Pagi ini cukup cerah membuatku bersemangat untuk kerja. Setelah
berpamitan pada kedua orangtuaku aku langsung menuju cafe tempat aku
bekerja. Tapi baru saja aku membuka pintu, aku dikejutkan oleh namja
itu. Namja babo! Siapa lagi kalau bukan Cho Kyuhyun? Aishh…
Kulihat wajahnya penuh dengan plester hansapplast. Aku menahan tawa dalam hati melihat wajahnya yang semakin jelek itu. Ups!
“Annyeong, chaginya~” namja itu menyapaku dan mengedipkan sebelah matanya.
Aku tidak memperdulikannya dan melangkah untuk menuju cafe tempatku
bekerja. Sesekali namja itu bertingkah konyol didepanku untuk menarik
perhatianku tetapi tidak ada satupun yang aku gubris darinya. Untuk apa
meladeni namja babo ini? Huh? Hanya membuang waktuku saja!
Di tempatku bekerjapun Kyuhyun masih tidak berhenti mengangguku.
Sampai-sampai aku menjadi pusat perhatian pengunjung cafe ini. Sialan
kau Kyuhyun!
Aku sedang mengantarkan pesanan seseorang dan Kyuhyun masih terus
mengikutiku sampai akhirnya dengan tingkah anehnya itu dia menarik
lenganku dan kembali bergelanyut manja. Gara-gara ulahnya, nampan yang
berisi pesanan itu tidak senaja tumpah dan mengenai sepasang kekasih
yang sedang menikmati makanan di cafe ini.
DEG. Aku menelan ludah. Takut.
Si yeoja berdiri dan menatapku kesal. “Ya! Pelayan bodoh! Apa yang kau lakukan?!” bentaknya.
Aku diam.
“Ya! Diam kau babo! Jangan salahkan yeojachinguku!”
Aku melototkan mataku kearah Kyuhyun. Hei, namja ini kenapa gila sekali? Aish…
“Apa kau bilang! Ya! Yeojachingumu itu bahkan lebih bodoh dari
yeojachinguku!” bentak namja yang sedang bersama yeoja itu. “Dan aku
akan melaporkanmu pada bosmu atas perlakuanmu yang tidak sopan ini!”
OMO! Apa katanya? Ya Tuhan! Kenapa ini bisa terjadi?
***
Aku menatap Kyuhyun dengan tatapan benci. Gara-gara namja bodoh itu
aku kehilangan pekerjaanku yang sudah setia kutemani selama enam tahun.
Ya, setelah kejadian itu aku langsung dipecat oleh bosku. Kau
benar-benar menyusahkan, Cho Kyuhyun! Berhentilah mengganggu hidupku!
Aku membencimu!
“YA! PERGI KAU BABO! KAU BELUM PUAS TELAH MENGHILANGKAN PEKERJAANKU? HUH?!” bentakku kasar.
PLAK!
Kutampar wajahnya. “JANGAN GANGGU AKU LAGI! AKU MUAK MELIHATMU!”
Kebal sekali namja ini. Selama delapan tahun menyukaiku dan selama
delapan tahun itu juga dia selalu kuperlakukan tidak baik, tetapi namja
itu masih mendekatiku? Cih, terlalu berlebihan namja babo ini!
“PERGI KAU!”
“Chagiya~”
“PERGU BODOH!”
DUAGH! Kutendang kakinya dengan kasar lalu meninggalkannya yang sedang mengaduh kesakitan.
***
Normal POV
Seminggu berlalu. Sejak kejadian itu Kyuhyun tidak lagi menganggu
Seohyun. Sejak saat itu Seohyun mendapat kenyaman atas ketidakhadiran
Kyuhyun dalam hidupnya. Tapi Seohyun merasa ganjil. Entah kenapa
tiba-tiba ia merindukan sosok Kyuhyun. Penganggunya selama ini. Seohyun
mencoba membuang pikiran itu jauh-jauh. Rindu katanya? Seohyun
menggelengkan kepalanya. Ia tidak mungkin merindukan namja babo itu.
Dan selama seminggu itu juga Seohyun mencari pekerjaan baru. Tapi
saat saat ini ia pun belum mendapatkan pekerjaan itu. Hingga akhirnya
setelah sebulan, ia mendapatkan pekerjaan. Ya, menjadi penjaga disebuah
toko buku. Gaji yang kecil dan tidak sebesar gajinya ketika bekerja di
cafe, tapi tidak apa-apa. Yang penting sekarang ia mendapatkan
pekerjaan.
“Saya beli yang ini.”
Seohyun mengangkat wajahnya dan dirinya terkejut bukan main mendapati
sosok seseorang yang menyita perhatiannya selama beberapa hari ini.
“Eh? Seohyunie. Annyeong~ hehe..” sapa orang itu sambil tertawa garing.
“Kau lagi!” Seohyun mendesis sebal. Yah, walaupun ada rasa senang dalam hatinya.
Namja itu Cho Kyuhyun. Ya, siapa lagi? “Kau bekerja disini?” tanyanya basa-basi.
Seohyun menganggukkan kepalanya dan membungkus buku yang Kyuhyun beli. “Ini bukunya. sepuluh ribu won!”
Kyuhyun menyerahkan lembar uangnya. “Gomawo, chagiya~” kata Kyuhyun. “Bagaimana kabarmu?”
Seohyun menatap Kyuhyun sinis. “Untuk apa kau bertanya tentang itu?
Ingin mengangguku lagi? Huh? Aku sudah nyaman dengan keadaanku yang
sekarang tanpa kau ganggu!”
“Begitu? Wah, berarti usahaku sia-sia.” kata Kyuhyun kecewa.
Seohyun menaikkan sebelah alisnya. “Maksudmu?” tanya Seohyun tidak mengerti.
“Ani, lupakan saja! Sekarang bagaimana?” tanya Kyuhyun.
“Bagaimana apanya? Kalau kau bicara itu yang jelas, namja babo!”
“Aku mau harus menjadi yeojachinguku! Titik! Tidak ada penolakan!”
“Shireo! Sudah kubilang aku tidak akan sudi menjadi yeojachingumu!”
Kyuhyun menatap sebal Seohyun. Ia sedikit mencondongkan tubuhnya dan
CHU~ Kyuhyun mengecup bibir Seohyun sekilas lalu tertawa. “Kalau kau
tidak mau menjadi yeojachinguku aku akan menjadi seperti dulu!
Membuntutimu kemanapun kau pergi dan aku akan membuatku menderita
chagiya~” bisik Kyuhyun.
Seohyun menoyor kepala Kyuhyun. “Apa maksudmu menciumku bodoh?!
Pokoknya aku tidak mau jadi yeojachingumu dan tidak mau kau mengangguku
lagi!”
“Terserah padamu tapi aku menganggap mulai hari ini kau menjadi
yeojachinguku, kekeke~” Kyuhyun mengedipkan sebelah matanya dan menoel
hidung Seohyun.
“Shireo!” tolak Seohyun. “Ah, tapi ngomong-ngomong kemana saja kau selama sebulan ini?”
“Ah, kenapa kau bertanya tentang itu? Kau merindukanku ya? Ternyata
rencanaku membuatmu rindu denganmu berhasil, kekeke~” goda Kyuhyun
tertawa puas.
“Ya!”
“Aku menghadiri pesta pernikahan sepupuku di Inggris, makanya aku
tidak menganggumu dan aku baru datang kemarin malam. Tidak tahunya aku
akan bertemu denganmu disini, kekeke~ kebetulan sekali atau kita memang
jodoh ya?” jelas Kyuhyun panjang lebar.
“Kenapa kau harus pulang? Huh! Mengganggu saja!” gumam Seohyun.
“Biarin, lagipula namja yang menganggumu kini telah menjadi namjachingumu, kekeke~”
“Huh! Kau! Berhentilah berharap!”
“Tapi kenyataannya memang begitu kan? Mulai sekarang kau
yeojachinguku dan tidak ada penolakan! Atau kau akan kehilangan
pekerjaanmu lagi yang ini.” ancam Kyuhyun.
“Ya!”
“Hahahaha.”
***
END
0 komentar:
Posting Komentar