Selasa, 22 Januari 2013

Love Story

LS_Cover
Title : Love Story
Author : Nurzaita (@AiYmm257_)
Genre : Romance
Length : Oneshoot (Ficlet)
Rate : PG 15
Main Cast :
- Cho Kyuhyun – Super Junior
- Seo Joohyun – Girls’ Generation
A/N : Gak tau kenapa tiba-tiba saya lagi pengen buat FF SeoKyu! Agak GAJE sih, bikinnya aja cuma satu jam ._.
***

Seohyun POV
Aku menoleh kebelakang dan menarik napas lega. Sangat lega. Hari ini aku tidak bertemu dengan orang menyebalkan dan kurang kerjaan itu! Huh! Senangnya. Kau tahu? Dia selalu membuntutiku kemanapun aku pergi, selalu merusak moodku dan mengacaukanku setiap hari karena tingkahnya yang —menurutku— sangat konyol, aneh dan berlebihan. Cukup kalian sebut orang itu sebagai penggemarku yang paling gila.
Ah, perkenalkan aku Seohyun, umurku dua puluh dua empat tahun dan aku bekerja sebagai pelayan di cafe yang berada didaerah gangnam. Aku lulusan SMA dan aku tidak kuliah. Kenapa? Karena keluargaku tidak mampu membiayainya dan aku tidak mau merepotkan kedua orangtuaku dan maka dari itu setelah selesai SMA aku langsung bekerja, setidaknya jika aku bekerja aku tidak lagi merepotkan kedua orantuaku.
“Chagiya~”
DEG. Suara itu.
Oh God, baru saja aku merasa senang karena orang gila itu tidak mengikuti dan sekarang? Mati kau Seohyun!
Aku membalikkan tubuhku malas dan menatap seorang namja dengan melototkan kedua mata dan menatap garang kearahnya. “Ya! Jangan memanggilku seperti itu, namja babo! Dasar penggangu!” bentakku padaku.
Namja itu cengengesan dan menatapku dengan senyumannya —yang menurutku sangat menjijikkan— itu. “Ah, chagi~ aku kan merindukanmu. Jeongmal bogoshipoyo.” namja itu mengedipkan sebelah matanya padaku.
Aku menatapnya dengan pandangan tak  suka. Apalagi melihatnya mengedipkan mata seperti itu. Aish, membuatku merinding saja! Dasar namja genit! “Pergi kau, babo! Hush, hush..” aku mendorongnya kasar agar menjauh dariku. Aku kembali melanjutkan langkahku menuju rumah dan tidak menghiraukannya yang terus mengikuti dan memanggil namaku.
Oke, namja itu Kyuhyun. Cho Kyuhyun. Dulu dia sunbaeku tapi aku malas memanggilnya sunbae. Dia kan namja babo! Huh! Dia sangat menyukai sejak aku pertama kali masuk SMA disana dan sampai sekarang dia pun masih menyukaiku. Memangnya dia tidak bosan? Huh! Sudah berapa kali kutolak perasaannya? Dasar namja kurangkerjaan!
“Seohyunie~” tiba-tiba namja itu meraih lenganku dan bergelanyut manja disana.
Aku tersentak kemudian langsung mendorong tubuhnya dan menoyor kepalanya. “Ya! Apa yang kau lakukan namja babo!” bentakku lagi.
“Bersikaplah sedikit manis pada namjachingumu ini.” katanya.
Aku membelalakkan mataku dan menatapnya dengan tatapan marah. “Sejak kapan aku jadi yeojachingumu? Huh? Jangan terlalu banyak berharap, namja babo!” kataku dengan nada tinggi.
Namja itu tidak menghiraukanku dan menatapku intens. “Sejak sekarang!” kata Kyuhyun dengan seringai khasnya dan mendekat padaku lalu…
CHU~
Mataku terbelalak!
Dia menciumku! Dia! Kyuhyun! Cho Kyuhyun! Namja babo!
Kudorong tubuhnya kasar dan kembali menoyor kepalanya. “Ya! Apa yang kau lakukan!”
“Ayo kita pacaran!” katanya dengan bersemangat.
“Cih, jangan berharap, babo! Aku tidak sudi dan sampai kapanpun tidak akan sudi menjadi yeojachingumu!” untuk kesekian kalinya aku membentaknya.
“Kata siapa? Kau pasti mau menjadi yeojachinguku.” Kyuhyun berkata sambil mencolek-colek daguku dengan genit.
Aku kembali merinding dengan kelakuannya. Baiklah kali ini aku tidak menghiraukannya. Biarkan saja dia mengikuti dan memanggil-manggil namaku seperti orang gila. Ha? Seperti? Tidak! Tidak! Dia memang gila! Dia sudah gila! Ya Tuhan, salah apa hambamu ini sehingga kau memberikan namja yang gila itu sebagai pengganggu hidupku?
“Seohyunie~”
Aku terus melangkah melewati gang kecil yang menuju kerumahku tanpa menanggapinya. Muak!
***
“Eonnie, kau tidak makan malam?”
Aku menolehkan kepalaku dan mendapati Eunmi —yeodongsaengku— tengah berdiri diambang pintu. Aku menatapnya sebentar lalu memalingkan wajahku dan menggeleng. “Ani, aku masih kenyang.” jawabku.
Eunmi tidak menjawab dan menutup pintu.
Kududukkan tubuhku ditepi tempat tidurku yang berbahan kayu. Tidak ada kasur, tidak ada bantal dan guling, yang ada hanya kayu dengan ukuran lebar. Ya, inilah kehidupanku. Cukup susah. Tetapi tidak apa, aku bersyukur dan merasa beruntung karena masih memiliki tempat tinggal. Aku beranjak dan menuju jendela kamar dan membukanya. Ingin melihat bulan dan bintang yang —siapa tahu saja— memancarkan sinarnya pada bumi.
Aku membuka jendela dan aku mendapati sebuah penampakan buruk disana. Mungkin karena kaget aku langsung melayangkan tanganku dan mendorong jendelaku kedepan untuk dibuka lalu dengan gerakan kilat aku kembali menutupnya. DEG. Itu tadi apa ya? Kenapa munculnya tiba-tiba?
“Aduh…”
Aku mulai merinding mendengar suara seseorang sedang mengaduh diluar sana. Setelah sepuluh detik aku baru sadar akan sesuatu. Suara itu? Dengan gerakan cepat aku kembali membuka jendela dan melihat seseorang yang terduduk ditanah. Aku memicingkan mataku dan beberapa detik kemudian.
“Huahahahaha, rasakan itu, Cho Kyuhyun! Makanya berhentilah menganggu hidupku!”
Aku tertawa puas begitu sadar namja itu adalah Kyuhyun. Namja itu sedang memegangi wajahnya dengan kedua tangan. Hidungnya berharah, pipinya terdapat goresan yang membuat darah segar mengalir dari sana, tangannya pun terluka. Ah, aku tidak peduli salah siapa mengangguku dan mendatangi rumahku malam-malam seperti ini. Rasakan itu Cho Kyuhyun!
“Ya! Kenapa kau menertawakanku? Harusnya kau datang kemari lalu menobati lukaku dan bertanya apakah aku baik-baik saja seperti yang ada dalam drama-drama.” protes namja itu.
“Jangan harap, Cho Kyuhyun! Aku masih waras!” kataku masih tersenyum puas.
“Ya! Kau—”
“Selamat bersenang-senang dengan kesialanmu, Tuan Cho!”
Setelah berkata seperti itu kututup jendelaku dan menguncinya. Huh! Niatku yang awalnya ingin menikmati keindahan malam terpaksa tertunda gara-gara namja babo itu! Mataku berhenti pada sosok Eunmi yang —entah sejak kapan— sudah duduk diatas tempat tidur dengan sebuah piring berisi makanan didepannya.
“Eunmi? Sejak kapan kau berada disini?” tanyaku heran.
“Ayo kita makan bersama.” katanya sambil mengangkat dua buah sendok dikedua tangannya. Aku terkekeh melihatnya. Ya, yeodongsaengku itu memang suka berbagi. “Ngomong-ngomong kau apakah tadi Kyuhyun Oppa?” lanjutku.
Aku menatap Eunmi malas. “Biarkan saja namja babo itu! Dia baru saja mendapat hadiah tidak terduga dariku. Hahaha…” kataku sambil tertawa. “Dan panggilanmu padanya tadi. Kyuhyun Oppa? Cih, sama namja itu tidak pantas kau sebut Oppa. Dia terlalu tua untukmu jadi panggil dia Ahjussi saja.” lanjutku.
***
Pagi ini cukup cerah membuatku bersemangat untuk kerja. Setelah berpamitan pada kedua orangtuaku aku langsung menuju cafe tempat aku bekerja. Tapi baru saja aku membuka pintu, aku dikejutkan oleh namja itu. Namja babo! Siapa lagi kalau bukan Cho Kyuhyun? Aishh…
Kulihat wajahnya penuh dengan plester hansapplast. Aku menahan tawa dalam hati melihat wajahnya yang semakin jelek itu. Ups!
“Annyeong, chaginya~” namja itu menyapaku dan mengedipkan sebelah matanya.
Aku tidak memperdulikannya dan melangkah untuk menuju cafe tempatku bekerja. Sesekali namja itu bertingkah konyol didepanku untuk menarik perhatianku tetapi tidak ada satupun yang aku gubris darinya. Untuk apa meladeni namja babo ini? Huh? Hanya membuang waktuku saja!
Di tempatku bekerjapun Kyuhyun masih tidak berhenti mengangguku. Sampai-sampai aku menjadi pusat perhatian pengunjung cafe ini. Sialan kau Kyuhyun!
Aku sedang mengantarkan pesanan seseorang dan Kyuhyun masih terus mengikutiku sampai akhirnya dengan tingkah anehnya itu dia menarik lenganku dan kembali bergelanyut manja. Gara-gara ulahnya, nampan yang berisi pesanan itu tidak senaja tumpah dan mengenai sepasang kekasih yang sedang menikmati makanan di cafe ini.
DEG. Aku menelan ludah. Takut.
Si yeoja berdiri dan menatapku kesal. “Ya! Pelayan bodoh! Apa yang kau lakukan?!” bentaknya.
Aku diam.
“Ya! Diam kau babo! Jangan salahkan yeojachinguku!”
Aku melototkan mataku kearah Kyuhyun. Hei, namja ini kenapa gila sekali? Aish…
“Apa kau bilang! Ya! Yeojachingumu itu bahkan lebih bodoh dari yeojachinguku!” bentak namja yang sedang bersama yeoja itu. “Dan aku akan melaporkanmu pada bosmu atas perlakuanmu yang tidak sopan ini!”
OMO! Apa katanya? Ya Tuhan! Kenapa ini bisa terjadi?
***
Aku menatap Kyuhyun dengan tatapan benci. Gara-gara namja bodoh itu aku kehilangan pekerjaanku yang sudah setia kutemani selama enam tahun. Ya, setelah kejadian itu aku langsung dipecat oleh bosku. Kau benar-benar menyusahkan, Cho Kyuhyun! Berhentilah mengganggu hidupku! Aku membencimu!
“YA! PERGI KAU BABO! KAU BELUM PUAS TELAH MENGHILANGKAN PEKERJAANKU? HUH?!” bentakku kasar.
PLAK!
Kutampar wajahnya. “JANGAN GANGGU AKU LAGI! AKU MUAK MELIHATMU!”
Kebal sekali namja ini. Selama delapan tahun menyukaiku dan selama delapan tahun itu juga dia selalu kuperlakukan tidak baik, tetapi namja itu masih mendekatiku? Cih, terlalu berlebihan namja babo ini!
“PERGI KAU!”
“Chagiya~”
“PERGU BODOH!”
DUAGH! Kutendang kakinya dengan kasar lalu meninggalkannya yang sedang mengaduh kesakitan.
***
Normal POV
Seminggu berlalu. Sejak kejadian itu Kyuhyun tidak lagi menganggu Seohyun. Sejak saat itu Seohyun mendapat kenyaman atas ketidakhadiran Kyuhyun dalam hidupnya. Tapi Seohyun merasa ganjil. Entah kenapa tiba-tiba ia merindukan sosok Kyuhyun. Penganggunya selama ini. Seohyun mencoba membuang pikiran itu jauh-jauh. Rindu katanya? Seohyun menggelengkan kepalanya. Ia tidak mungkin merindukan namja babo itu.
Dan selama seminggu itu juga Seohyun mencari pekerjaan baru. Tapi saat saat ini ia pun belum mendapatkan pekerjaan itu. Hingga akhirnya setelah sebulan, ia mendapatkan pekerjaan. Ya, menjadi penjaga disebuah toko buku. Gaji yang kecil dan tidak sebesar gajinya ketika bekerja di cafe, tapi tidak apa-apa. Yang penting sekarang ia mendapatkan pekerjaan.
“Saya beli yang ini.”
Seohyun mengangkat wajahnya dan dirinya terkejut bukan main mendapati sosok seseorang yang menyita perhatiannya selama beberapa hari ini.
“Eh? Seohyunie. Annyeong~ hehe..” sapa orang itu sambil tertawa garing.
“Kau lagi!” Seohyun mendesis sebal. Yah, walaupun ada rasa senang dalam hatinya.
Namja itu Cho Kyuhyun. Ya, siapa lagi? “Kau bekerja disini?” tanyanya basa-basi.
Seohyun menganggukkan kepalanya dan membungkus buku yang Kyuhyun beli. “Ini bukunya. sepuluh ribu won!”
Kyuhyun menyerahkan lembar uangnya. “Gomawo, chagiya~” kata Kyuhyun. “Bagaimana kabarmu?”
Seohyun menatap Kyuhyun sinis. “Untuk apa kau bertanya tentang itu? Ingin mengangguku lagi? Huh? Aku sudah nyaman dengan keadaanku yang sekarang tanpa kau ganggu!”
“Begitu? Wah, berarti usahaku sia-sia.” kata Kyuhyun kecewa.
Seohyun menaikkan sebelah alisnya. “Maksudmu?” tanya Seohyun tidak mengerti.
“Ani, lupakan saja! Sekarang bagaimana?” tanya Kyuhyun.
“Bagaimana apanya? Kalau kau bicara itu yang jelas, namja babo!”
“Aku mau harus menjadi yeojachinguku! Titik! Tidak ada penolakan!”
“Shireo! Sudah kubilang aku tidak akan sudi menjadi yeojachingumu!”
Kyuhyun menatap sebal Seohyun. Ia sedikit mencondongkan tubuhnya dan CHU~ Kyuhyun mengecup bibir Seohyun sekilas lalu tertawa. “Kalau kau tidak mau menjadi yeojachinguku aku akan menjadi seperti dulu! Membuntutimu kemanapun kau pergi dan aku akan membuatku menderita chagiya~” bisik Kyuhyun.
Seohyun menoyor kepala Kyuhyun. “Apa maksudmu menciumku bodoh?! Pokoknya aku tidak mau jadi yeojachingumu dan tidak mau kau mengangguku lagi!”
“Terserah padamu tapi aku menganggap mulai hari ini kau menjadi yeojachinguku, kekeke~” Kyuhyun mengedipkan sebelah matanya dan menoel hidung Seohyun.
“Shireo!” tolak Seohyun. “Ah, tapi ngomong-ngomong kemana saja kau selama sebulan ini?”
“Ah, kenapa kau bertanya tentang itu? Kau merindukanku ya? Ternyata rencanaku membuatmu rindu denganmu berhasil, kekeke~” goda Kyuhyun tertawa puas.
“Ya!”
“Aku menghadiri pesta pernikahan sepupuku di Inggris, makanya aku tidak menganggumu dan aku baru datang kemarin malam. Tidak tahunya aku akan bertemu denganmu disini, kekeke~ kebetulan sekali atau kita memang jodoh ya?”  jelas Kyuhyun panjang lebar.
“Kenapa kau harus pulang? Huh! Mengganggu saja!” gumam Seohyun.
“Biarin, lagipula namja yang menganggumu kini telah menjadi namjachingumu, kekeke~”
“Huh! Kau! Berhentilah berharap!”
“Tapi kenyataannya memang begitu kan? Mulai sekarang kau yeojachinguku dan tidak ada penolakan! Atau kau akan kehilangan pekerjaanmu lagi yang ini.” ancam Kyuhyun.
“Ya!”
“Hahahaha.”
***
END

0 komentar:

Posting Komentar

 
~ 신혜린 ~ Blogger Template by Ipietoon Blogger Template